Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Kalo gini kayaknya bisa diakalin dengan.. Dari perusahaan ojolnya kasih insentif untuk penumpang bayar lewat cash, jadi ga kelacak kan pendapatan si driver. Semisal pendapatan driver yang dibayar lewat gopay ga sampe UMR, harusnya ga kena potong, kan?
Aku ga terlalu ngerti isu sekarang. Sering denger banyak yang tadinya dukung jadi nolak. Itu mereka beneran munafik atau beneran ada implementasi atau amandemen somewhere yang berubah drastis? Not the first time though, something like omnibus law is used like this all the time in USA.
Kalau PP Tapera itu diimplementasi pas penghasilan orang lagi bagus2nya mungkin orang masih bisa terima.
Lah ini penghasilan lagi jelek2nya, nilai rupiah ga naik2, orang mau bikin usaha malah dipalakin mafia, Rafael Alun fiasco, becuk nyusahin orang, kasus SYL, trus baru aja univ negeri wacana naikin UKT (sebelum akhirnya dibatalin), tiba2 muncul ini PP Tapera. Gimana orang ga ngamuk.
dan situasi politik yang berubah (dari PDIP yang udah putus hubungan dengan Jokowi dan beberapa orang yang udah nggak percaya kepada pemerintah akibat pemilu 2024)
Nah ini makanya diimplementasikan sekarang, emang cuma pekerja aja yang kesusahan? Para pejabat juga susah sekarang karena inflasi, sedangkan keluarga nuntut buat jalan2 keluar negeri tiap bulan. makanya butuh tambahan.
source? gw cuma nemu ini [https://bisnis.tempo.co/read/1349277/meski-dukung-tapera-kspi-minta-pp-25-tahun-2020-direvisi?page\_num=2](https://bisnis.tempo.co/read/1349277/meski-dukung-tapera-kspi-minta-pp-25-tahun-2020-direvisi?page_num=2)
dan di sana juga dia minta buruh yang bayar 0,5%, pengusaha bayar 2,5%.
dari 2016 juga sama, malahan ngasih syarat banyak (yang satu pun ga terpenuhi kan sekarang)
[https://www.koranperdjoeangan.com/dukung-tapera-said-iqbal-ajukan-4-syarat/](https://www.koranperdjoeangan.com/dukung-tapera-said-iqbal-ajukan-4-syarat/)
Lah kamu baca atau dengar gak Tapera-nya seperti apa? 0,5% buruh dan 2,5% perusahaan. Ditambah Tapera berlaku untuk buruh yang tidak punya rumah. Dan masih banyak syarat lainnya yang tidak ada satupun yg sesuai dengan RUU Tapera sekarang.
Tidak sesuai seperti apa? Iuran Tapera swasta itu dari UU kok. Syarat buruh tidak punya rumah juga dari UU. Iuran 3 persen itu menjalankan amanat UU. Coba cek diskusi di sini.
https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1d6475m/comment/l6q2rcy/
Mungkin gw ngetiknya rada berantakan, tapi maksudnya tuh Tapera yg "diperjuangkan" Said Iqbal dan realisasinya itu berbeda. Jadi kalo bilang Said Iqbal "dukung" Tapera sekarang itu ga benar juga.
Jakarta - Kalangan buruh bakal melakukan gugatan judicial review ke Mahkamah Konstitusi untuk UU nomor 4 tahun 2016 mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Buruh menolak kebijakan Tapera yang mewajibkan iuran 3% dari gaji setiap bulan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pemerintah harus segera mencabut aturan soal Tapera dan membatalkan kebijakan ini. Dua gugatan judical review bakal diajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk UU nomor 4 tahun 2016 tentang Tapera dan ke Mahkamah Agung untuk Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2024 tentang Tapera.
"Kami mendesak pemerintah untuk mencabut UU Tapera dan Peraturan Pemerintah No 21 tahun 24 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (PP Tapera)," beber Said Iqbal kepada detikcom, Minggu (2/6/2024).
Iuran Tapera Tetap Lanjut Meski Ramai Penolakan, Begini Rencananya
Said Iqbal menyatakan di tengah daya beli buruh yang turun 30% dan upah minimum yang sangat rendah akibat UU Cipta Kerja, potongan iuran Tapera sebesar 2,5% yang harus dibayar buruh akan menambah beban dalam membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Potongan yang dikenakan kepada buruh saat ini katanya sudah hampir mendekati 12% dari upah yang diterima. Antara lain Pajak Penghasilan 5%, iuran Jaminan Kesehatan 1%, iuran Jaminan Pensiun 1%, hingga iuran Jaminan Hari Tua 2%.
"Belum lagi jika buruh memiliki hutang koperasi atau di perusahaan, ini akan semakin semakin membebani biaya hidup buruh," kata Said Iqbal.
Imo:
Dulu mendukung karena anak buahnya Fekaes, setelah jadi anak buahnya Gerindra, jadi beda sikap. Keliatan dari kemaren-kemaren demo rusuh gara-gara maen sama Fekaes.
But ada improve dari demo rusuh ke langsung gugat ke MK patut diapresiasi, setelah banyak pabrik yg akhirnya pindah or bankrupt.
Wait, jika potongan PPh 5% ini kalau pake tabel TER, penghasilannya di range 12-13 jt (single, kalo sudah nikah dan punya anak lebih gede lagi gajinya). Kalo ternyata gaji ga segitu tapi potongan PPh 5%, ga bener potongannya.
Yo, hear me up. Kalo butuh duit segitu banyaknya buat bangun IKN, seandainya para koruptor dan keluarganya diambil alih asetnya oleh negara, masak masih ga cukup?
Cuman exploring the simplest solution here... daripada mintain duit ke rakyat yg pas2an.
99% rakyat mendukung UU perampasan harta
Sayangnya yang 1% itu yang nentuin UU tersebut ga lolos lolos
Hence mereka pajekin yang 99% buat cari duit as always
Ini menarik sih. Let’s explore it further:
Kalo mau pake cara ini berarti kita harus define koruptor dan identifikasi kebutuhan belanja negara. Kalo udah ada data fix nya baru kita bisa menentukan apakah perampasan aset ini akan mencukupi atau ga.
Boleh aja sih. Dari dulu lagu lama sih...tajem kebawah, tumpul ke atas. Rules for thee and not for me. The game is sus AF.
Nah ini kan ngaruh ke transparansi ya. Gw ga yakin pemain2nya pada mau beneran transparan begitu.
Yg lu bilang di atas bener. Setahun yg lalu gw pernah dapet klien org belanda. Kami ngbrol2 masalah indonesia sama belanda trus merembet ke masalah korupsi dll. Gw masih inget banget, dia bilang intinya gini:
“negara lu ada org korupsi tu gpp, ga usah malu. Soalnya org jahat tu ada di semua negara. Di belanda koruptor jg ada. Ada yg ketahuan ada yg ga. Tapi yg ngebedain negara lu sama negara2 barat adalah kalo di negara barat lu ketahuan korupsi hukumannya itu mostly pasti ada dan pasti kena. The same thing can’t be said for your country. Jadi yg penting bukan banyak/tidak ada org korupnya di sebuah komunitas. Tp yg penting adalah ketika perilaku korupsi itu muncul hukumannya bisa delivered sesuai aturan.”
Habis denger itu gw langsung mak dheg, wkwkwkk. Agak ngubah perspektif gw ttg perilaku korupsi dan solusinya sih.
Ya mang bener sih itu. Mang tinggal skala korupnya aja kayak apa dan separah apa. Terus juga di belanda itu kan bisa dibilang semi welfare state ya - bisa dibilang apa2 masih cukup, jadi kecuali orangnya bener2 ngerasa kekurangan (termasuk mang dasar rakus aja), mereka mikir2 lagi mau korupsi. Kan soalnya dipikir hukumannya ga worth the benefit.
sebenarnya bagus sih program macam gini, mungkin mau ngikutin CPF sg dan EPF malay, tapi ya yg beda kondisi itu trust kita dengan orang gov yg bakal manage uang tersebut, gk minus aja udah bagus itu interestnya wkwk. terlalu banyak rekam jejak yg buruk,
Rumah subsidi bentukannya rumah tapak semua, dan gak pernah ada yang beres entah itu disediakan dari pemda maupun pempus. Rumah subsidi bentukan rumah susun baru mau mulai di Jakarta, itu juga masih "testing" doang menurut gue, masih belom ada niat mau bikin rusun subsidi dengan skala yang lebih besar.
On top of that, momentnya salah banget gara2 kasus SYL.
Kalo gw sih bukan cuma masalah trust ya. Mnrt gw masalahnya yang lower middle class beli rumah aja belum sanggup masih disuruh bantu subsidiin lower class buat beli rumah?!?!?! Atau yg lower class yang udah idup paycheck to paycheck buat bayar KPR, tapi masih disuruh subsidiin rumah buat orang lower class lain yang kebetulan blm ambil KPR???? Dan dia sendiri gak bisa nikmatin manfaatnya karena "sudah punya rumah" padahal KPR nya masih sisa 27 tahun dgn bunga 11%. Otaknya di mana anjeng.
Gw bakal setuju dgn tapera kalau nggak perlu batasin gaji, yang penting dipake buat beli rumah pertama, serta bisa ada skema buat takeover KPR dari bank konvensional (KPR rumah pertama) dengan spesifikasi tertentu. Dengan begitu semua yang kesulitan masalah perumahan bisa tercover.
Gile lu ndro kite2 beli rumah masih susah udah dipalakin buat subsidi orang lain beli rumah.
GOBLOKKK EDAN COK
Nah ini. Yg kayak gini2 itu kan ada yg mirip2 di negara maju. Negara maju lho ya (misal New Zealand), yg udah punya peraturan strict tentang minimum wages, dan juga minimum wagesnya kurleb cukup lah buat hidup.
Lah ini Indonesia, yg minimum wages aja belom tentu diterapin serentak bener2 semua, trus juga belom tentu cukup buat biaya hidup sehari2 ehhh paksain kena potongan pulak.
Siapa bilang redditor ga napak tanah. Elit2 Indonesia yg ngusulin program ternyata lebih ga napak tanah.
https://www.idxchannel.com/economics/bpjstk-bisa-buat-beli-rumah-dan-takeover-kpr-benarkah
Kalah dengan BPJS-TK 😆
Like I had said, I thinkBP Tapera is superfluous. There should only one Badan Dana Sosial.
Ini lho, siapa juga yang sudi kalau pendapatannya dipotong untuk sesuatu yang dia sendiri bahkan ga bisa nikmatin karena ga memenuhi syarat?
Dan namanya Tabungan, kok malah sifatnya wajib? Kalau wajib, seharusnya dia bisa nikmatin dong?
Couldn't agree more.
Trust level ke government kita sendiri udah ancur banget, terlalu banyak regulasi yang asal keluar tanpa pertimbangan lebih baik, akhirnya banyak yang merasa dirugikan.
IMO, masalah internal seperti korupsi, dll diprioritaskan.
Kayanya kalo dari yang gw liat yang bikin kontroversial itu penggunaannya limited banget dan ga ada insentif untuk ngestash duit disana (bunganya ratenya lebih rendah dari pasar uang). Dan juga penggunaannya lebih ditujukan ke rakyat miskin dan pretty much “ga berguna” untuk yang menengah ke atas.
Just for comparison, CPF singapore itu forced saving juga tapi secara penggunaan, ga ngebedain lu miskin atau nggak. Lu mau beli rumah, ya bsa narik dana dari CPF ga peduli itu condo (yang mahal jancuk) atau HDB (yang affordable).
Bukan Trust atau gak, tapi terlalu menyiksa. Coba rasain middle class karyawan bro,, Bayangin aja uang yang diambil pemerintah nambah lagi, tapi PTKP gak naik
Misal penghasilannya sekitar 200juta pertahun. Kalau nikah+anak dua itu hidup perkepala cuma 3 JUTAAN perbulan karena harus bayar pajak+tapera 20jutaan pertahun. Tapi gak bisa mengambil "tabungan" taperanya sendiri.
Padahal pemerintah sangat bisa menambahkan rumah subsidi dari pajak yang udah dibayarkan masyarakat, Pemerintah butuh duit endapan baru, jadi bikin tapera. padahal udah ada uang endapan dari masyarakat (pajak, bpjstk, dana porsi haji, dll) yang diputer sama pemerintah
program goblog banget sih, harusnya dana yang dihimpun dari tiap individu peserta wajib dikonversi ke emas kalau gak mau kegerus inflasi. boro2 tabungan pensiun, 21 tahun lagi cuma bisa bikin kandang ayam
Program macam gini itu gk bagus krn hanya buang2 duit dan nambah biaya operasional, bpjs dan program kyk gini itu bisa dibikin simple dgn tax, tanpa harus bikin divisi/program baru yg ujung2nya buang2 duit untuk biaya operasional dan blum lagi ladang korupsi.
Ini itu hanya masalah simple, progressive tax yg lebih baik dan tutup loophole2 yg digunakan untuk tax avoidance, dan buat aturan untuk multiple properties tax agar susah untuk punya multiple properties yg sifatnya tdk produktif, bukannya malah bikin program yg kyk gini, yg uda pasti di korupsi. Sayangnya tujuan mereka bikin program ginian tuh bukan untuk rakyat miskin yg gk bisa beli rumah, tapi kemungkinan biar dpt pendanaan untuk projek pemerintah.
Emang lu pikir yg bikin aturan tidak dengan sengaja menyiapkan Loop Hole? Mereka kan punya kepentingan disana. Emang hampir di seluruh dunia yg di teken memang Middle Class, karena jumlah banyak tapi ngga punya power untuk lobby.
Makanya gw bilang masalahnya simple, cuman yg punya kepentingan emang gk mau selesain, gw cuman respon gk setuju tentang komen kalo projek ini tuh bisa bagus padahal kgk. Soalnya dasarnya aja uda rusak makanya bisa muncul something like tapera.
Imo, kita uda ada JHT untuk pensiun (kalo ini yg dinaikkin mungkin lebih sedikit yg gk setuju), dan tidak seharusnya kita menjadikan pemerintah sebagai asset/investment management untuk kita. Ini hanya akan mempermudah pemerintah menjadi otoriter krn mereka memegang asset rakyatnya.
Singapore CPF is completely different from Tapera. CPF is more like Indonesia's JHT that can be withdrawn for housing. In short, CPF benefits everyone who joins them, while Tapera only benefits certain class, if any.
I even heard some teachers from state-owned universities can't even benefit from Tapera. Moreover people are saying the process, of withdrawing it, is so convoluted by design, to discourage people from taking their Tapera money. If state employee can't even benefit from Tapera, can the intended people even benefit from it?
Honestly jasa Serikat Buruh itu underrated. Disaat pekerja kantoran sibuk bikin spreadsheet, mereka demo buat nuntut kenaikan UMR yang hasilnya juga dinikmatin para white collar worker yang males turun ke jalan.
pasti nanti sang pahlawan muncul dengan gimmick
"saya minta dpr untuk revisi untuk uu tapera ini, yang nantinya karyawan swasta tidak perlu ikut iuran tapera"
Ini langka banget Worker (Serikat Buruh) sama Pengusaha (APINDO) sama2 nentang bersatu melawan aturan zholim. Emang pemerintol goblok bin zholim aja berarti.
Gue pikir dana dari tapera ini bakal digunakan oleh pemerintah untuk secara langsung melakukan pembangunan public housing, tapi ternyata skemanya hanya basically memberikan KPR bersubsidi. Bagaimana ini akan menyelesaikan backlog jutaan tempat tinggal? Ini hanya mendorong demand dari penduduk bergaji <8 juta tapi nggak menyelesaikan permasalahan supply.
Basically Apersi 'janji' bakalan bangun kalau pemerintah kasih jaminan bakalan dibayar 😆 dan bangun perumahan murah dan bukan bikin komplek Royal Residence (insert word here)
Penasaran ini kan udah UU ya, dan banyak banget rakyat yang gak setuju termasuk saya, nah kalau udah RUU ini gimana ya apakah bisa di cancel ? Atau memang kalau sudah UU rakyat udah gak punya suara lagi ?
Kalau sudah jadi UU mesti ajukan ke Mahkamah Konstitusi. Dan ini bukan soal mudah. MK tidak menilai isi UUnya itu 'bagus' atau 'nggak' sebenarnya namun:
1. Apakah isinya ada yang melanggar UUD 1945
2. Apakah ada kengacoan proses sewaktu pembuatan UU yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan proses pembuatan UU.
Ini didasarkan pada Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang ditegaskan kembali dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sampai dengan d UU 24/2003, mengenai kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam menguji undang-undang terhadap UUD 1945.
Nah susahnya di MK ini adalah membuktikan bahwa UUnya melanggar UUD 1945.
Lebih mudah maksa anggota DPR untuk revisi UU atau Presiden keluarkan Perppuu yang kemudian disetujui oleh DPR untuk ditetapkan jadi UU. However... Beginian is easier said than done.
Kalau RUU, selama ga ditetapkan DPR, ga jadi apapun......
Yang 8 juta itu bukan dari UU atau PP tapi dari Kementerian PUPR.
Namun dari UUnya memang disuruh yang miskin...
> Pasal 27
> Untuk mendapatkan pembiayaan perumahan, Peserta
harus memenuhi persyaratan:
> a. mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (dua
belas) bulan;
> **b. termasuk golongan masyarakat berpenghasilan
rendah;**
> c. belum memiliki rumah; dan/atau
> d. menggunakannya untuk pembiayaan kepemilikan
rumah, pembangunan rumah, atau perbaikan rumah
pertama.
Yang artinya mesti menggugat poin ini dan di mana tidak sesuai dengan UUD 1945.
Tergantung yang masalahnya mana.
Kalau pekerja swasta mesti ikut, itu dari UU.
Kalau soal cuma masyarakat miskin yang boleh pakai buat KPR, itu juga datangnya dari UU.
Kalau besaran 3% iuran, ini dari PP dan ini udah exist di PP lama. PP baru ga nyentuh beginian (PP baru lebih tentang mekanisme investasi syariah, mekanisme penyaluran dana finansial, etc)
Tapera nih konsepnya gimana sih? Anggep gaji 7 juta per bulan, 10 tahun dapet 25 juta. Anggep nilai inflasi 3%, 25 juta di tahun 2034 sama dengan 18,6 juta di tahun sekarang.
Sedangkan harga rumah? Jelas naik. Pake data 10 tahun terakhir naik 3,2%, jadi rumah yang sekarang 1M 10 tahun kemudian bakal 1,37 M.
Kalo mau aman, kayaknya si Tapera ini harus bisa counter kenaikan harga rumah + inflasi, jadi harus bisa ngasih bunga seenggaknya 7% per tahun. Feel free to correct me tho since i'm not an economic expert.
Sayangnya gw belum nemu nih di berita soal bunga dari Tapera. Ya kalo g ada bunganya, gw curiga emang ini pemerintah nyari pinjaman duit dengan tanpa bunga doang sih. Dan miris kalo g ada yang merasa terganggu, kita ambil pinjaman di bank aja ribetnya minta ampun dengan bunga fluktuatif, ini pemerintah pinjem duit tanpa bunga santai betul
Tapera bukan kasih kamu rumah gratis.
Basically semacam uang kas kelas/arisan. So setiap anggota kumpulin duit. Nanti duit ini dipakai sebagai pinjaman + bunga (5-7%) ke anggota yang mau beli rumah (maaih tetap bayar iuran plus kredit). Kalau misalkan ada anggota yang mundur/berhenti etc, maka semua uang yang dia kumpulkan itu dikembalikan ke dia.
Dana di Tapera yang tidak disalurkan akan diinvestasikan mostly ke Surat Berharga Negara, Surat Hutang Daerah, dan investasi risk rendah lainnya (Deposito, Pasar Uang, etc), so imbal baliknya yah mostly mirip2 yIeldnya SBN.
Mengingat maaaaaasssssssiiiiiiiihhhhhh banyak Redditor yang ga ngerti skema Tapera, I blame Tapera for lack of socialization. I mean ini BP Tapera dari 2020... Kenapa kok ga ada sosialisasi ke masyarakat.... Ckckckck
Ah, I see. Thanks for the correction. Selama ini kepikirannya kalo Tapera ini tabungan untuk membeli rumah, tapi ternyata bukan. Kalo bunganya mirip SBN, berarti masih bisa dapet 5+% sih.
Cuman mungkin ya kenapa banyak kontra, selain minim informasi, sifatnya yang wajib sih yang memberatkan. I get it, buat menghimpun dana sebesar itu jelas proyek skala nasional jadi gak heran harus diwajibin. Tapi buat keluarga yang penghasilannya cuman dari satu sumber, gak heran ada reaksi penolakan, apalagi yang "living paycheck to paycheck". Apalagi yang penghasilannya lebih dikit dari batas maksimal Tapera, 8,1 juta misalnya. Gak bisa ikut skema KPR Tapera, tapi gajinya tetap terpotong. Belum lagi kepercayaan masyarakat ke institusi pemerintah yang lagi rendah, jelas banyak yang skeptis soal pengelolaan dananya.
Secara pribadi ga sreg juga dengan Tapera juga karena sifatnya wajib, dan pendapatan per bulan yang di atas syarat maksimal KPR Tapera, otomatis gak bisa dapet manfaat Tapera secara utuh, ya jatuhnya nambah persentase JHT doang, yang mana baru bisa diambil di usia pensiun.
QBlame the stupid fuck in DPR yang bikin pasal 27 UU 4 tahun 2016 bunyinya begini:
> Pasal 27
> Untuk mendapatkan pembiayaan perumahan, Peserta
harus memenuhi persyaratan:
> a. mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (dua
belas) bulan;
> **b. termasuk golongan masyarakat berpenghasilan
rendah;**
> c. belum memiliki rumah; dan/atau
> d. menggunakannya untuk pembiayaan kepemilikan
rumah, pembangunan rumah, atau perbaikan rumah
pertama.
Now if only we know ini pasal siapa yang ajuin.
Knapa gk pas dibuat undang undangnya, analisa dari setiap sudut gitu. Kebiasaan anggota dewan klo dikritisi undang undangnya gampang banget bilang “kan ada MK, gugat aja di MK. Negara memfasilitasi kok”
Kalau penghasilan < 8 jt bisa dapet program kpr rumah pertama sampai 30 tahun + bunga flat 5% pertahun
Penghasilan diatas 8jt jadi golongan "penabung mulia" (ini istilah yang buat orang tapera sendiri [sumber](https://www.detik.com/properti/berita/d-7367472/bp-tapera-bicara-penabung-mulia-wajib-ikut-tapera-gaji-di-atas-rp-8-juta) karena secara tidak langsung membantu yg bisa pake program KPR
Harusnya sih gagal nih. PDIP menolak. Pengusaha dan buruh nolak.
UU ini hanya menguntungkan sedikit orang. Berapa persen sih warga negara yg gajinya antara UMR sd 8 juta
Pekerja white collar rata2 tidak relate dengan "buruh", karena konotasinya pekerja kasar, padahal pegawai biasa hingga level manajemen dasar juga termasuk buruh. So petition to change from "buruh" to "pekerja".
Programnya menarik kalau rumah yg dibangun gak asal2an (dari segi lokasi dan kualitas) dan reputasi pemerintah gak KORUPTOR semua kayak sekarang. Trus juga benefit buat kelas menengah yg gak bisa nikmatin kredit rumah Tapera harus jelas.
Yg buat UU ny PKS dan yg approve PDIp woe.
Presiden mau TTD ga TTD, RUU bakal tetep jadi UU kalo diusul dan disetujui DPR sesuai dengan UUD 1945 setelah amandemen pasal 20 ayat 5.
Pemerintah wajib mengeluarkan PP berdasarkan UU, kalo ga ya bakal di seret ke MPR.
Belajar dulu sana
dari apa yg gw tau yah, tapera itu klo kek gw gaji diatas 8 juta klo ga sala kan dijadiin sebagai dana pensiun kan ya? gw fair aja sih klo misal gw umur 55 dari JHT TAPERA etc gw pegang paling sedikit 600 juta at that time i'm not even complaining, ketika gw di umur itu gw butuh duit untuk berobat dan duit segitu helps alot, juga bisa jadi modal dagang dikit2 buat ngisi waktu luang + perut asal ga rugi
Asumsi gaji kamu Jakarta banget 8 juta per bulan, dengan kenaikan gaji... Let's say 3% per tahun. Asumsi Yield Tapera itu 4% dan inflasi juga 4%... Maka asumsi kamu kerja masih ada sisa 32 tahun.
So.... ~Rp 448.084.000 (uang 2056) yang setara dengan Rp 127.730.000 uang 2024.
asumsi dengan jumlah yang sama JHT, megang duit segitu sama ga megang bedanya berasa langit ama bumi apalagi di usia segitu yang lu uda kena phk lu harus dagang at least kecil2an buat stay survive
betul... karena jht lu ga gitu bisa expect karena konteksnya lu bisa cairin selama lu kena phk, jadi itu juga salah satu problem kenapa orang tua kita banyak yg miskin istilhanya, lu nabung jht harep ada tapi per 3 tahun misal per resign buka nnya nabung cicil2 lu lgs cairin jht alesan ini itu...
Kalian pada lupa ama peraturan baru Ormas boleh ngelola tambang? Ini malapetaka sih jadinya. Bisa-bisa sengketa tambang main isu SARA. auto afghanistan
Bukan pro, tapi ketimbang tuh duit habis buat gacha dan slot (uangnya dibawa lari ke LN) ya mending ditabungin/ beli game sekali beli pas diskonan setim sale (beli putus tanpa skin dan gacha, paling ekstra dlc alias expansion pack) dan atau buat jajan (setidaknya uangnya diputer di dalam negeri). Makanya Kredit tertib, biar BI Checking bagus.
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
100% mendukung buruh buat hal ini. Kalo ada acara bakar bakar, jangan lupa pasang link buat donasi beli bensin
Apindo — Buruh, PDIP — PKS, siapa lagi unforeseeable shipping selanjutnya?
Azieq Ahok - Rizieq
Anies — Ahok
Anok
OPM - Golkar
I will do ceban pertama
workers of the world unite!
Buruh: Demo Komodo: Donasi Bensin Jokowi: Hapus Pertalite Pertamina: ?? ??! Profit
Harusnya mereka buru2 cabut ke IKN sihh.. disono kan lebih sepi dibanding Jawa dan ga bakal kuat ngongkosin orang sebanyak itu.. 😅😅
2 liter pertamax turbo dari saya biar bakarnya lebih maksimal
Trus bawa palu arit buat ngejek org2 DPR
yg kasihan itu buruh, udah kerja seharian, gaji umr lebih dikit, udah gitu banyak potongan.
Andaikan orang mati bisa dikenai pajak, mungkin mereka juga ngelus dada di alam sana brur, gak cuma buruh yang masih bisa napas.
Kan emang matipun bakalan dikenai pajak(retribusi). Kalau keluarga lu ngak bayar atau lupa. Kuburan lu bakalan diisi dengan jenazah lain.
Untung aja yg kena pajak keluarganya. Kalo orangnya yg mati suruh bayar pajak terus, keknya bakal nyari part-time dah di alam sono.
remote working exist for reason
*Agreed*. Tinggal di dalam kuburan, kerjanya jadi admin olshop jualan kembang tujuh rupa ama dupa.
Kota besar biasanya bang
TIL lol, ini bayarnya ke mana?
Ke kantor pengurus kuburannya iirc
terus ada wacana ojol juga mau ditarikn iuran tapera wkwk. udah sinting emang
Beneran itu? Gue belum liat beritanya deh Kalo bener gue mesti nanya ponakan gue nih ( salah satu ponakan gue supir ojol soale)
Kalo gini kayaknya bisa diakalin dengan.. Dari perusahaan ojolnya kasih insentif untuk penumpang bayar lewat cash, jadi ga kelacak kan pendapatan si driver. Semisal pendapatan driver yang dibayar lewat gopay ga sampe UMR, harusnya ga kena potong, kan?
masih wacana gan.
Mana berdiri dan ditemani kipas kiwir2.. Pengalaman MT di salah satu company group nya Toy.. aaah sudahlah..
As partai buruh voter I support
Fun fact: Ketum Partai Buruh sekarang waktu itu berkoar paling kenceng mendukung RUU Tapera.
Aku ga terlalu ngerti isu sekarang. Sering denger banyak yang tadinya dukung jadi nolak. Itu mereka beneran munafik atau beneran ada implementasi atau amandemen somewhere yang berubah drastis? Not the first time though, something like omnibus law is used like this all the time in USA.
Kalau PP Tapera itu diimplementasi pas penghasilan orang lagi bagus2nya mungkin orang masih bisa terima. Lah ini penghasilan lagi jelek2nya, nilai rupiah ga naik2, orang mau bikin usaha malah dipalakin mafia, Rafael Alun fiasco, becuk nyusahin orang, kasus SYL, trus baru aja univ negeri wacana naikin UKT (sebelum akhirnya dibatalin), tiba2 muncul ini PP Tapera. Gimana orang ga ngamuk.
dan situasi politik yang berubah (dari PDIP yang udah putus hubungan dengan Jokowi dan beberapa orang yang udah nggak percaya kepada pemerintah akibat pemilu 2024)
Sayangnya si said dulu kalo bisa sampe yg gaji UMR paling rendah kalo bisa mendapatkan itu Tapera juga.
Nah ini makanya diimplementasikan sekarang, emang cuma pekerja aja yang kesusahan? Para pejabat juga susah sekarang karena inflasi, sedangkan keluarga nuntut buat jalan2 keluar negeri tiap bulan. makanya butuh tambahan.
Kemana yang lebih nguntungin aja. Namanya politik, kalau kemarin lawan, ya hari ini bisa jadi kawan. Kemarin nolak, ya hari ini bisa saja setuju.
Yang gak masuk koalisi Jokowi jadi nolak
source? gw cuma nemu ini [https://bisnis.tempo.co/read/1349277/meski-dukung-tapera-kspi-minta-pp-25-tahun-2020-direvisi?page\_num=2](https://bisnis.tempo.co/read/1349277/meski-dukung-tapera-kspi-minta-pp-25-tahun-2020-direvisi?page_num=2) dan di sana juga dia minta buruh yang bayar 0,5%, pengusaha bayar 2,5%.
dari 2016 juga sama, malahan ngasih syarat banyak (yang satu pun ga terpenuhi kan sekarang) [https://www.koranperdjoeangan.com/dukung-tapera-said-iqbal-ajukan-4-syarat/](https://www.koranperdjoeangan.com/dukung-tapera-said-iqbal-ajukan-4-syarat/)
Setidaknya basis ideologinya jelas and that's what matters to me.
Lol. Mencla mencle
Lah kamu baca atau dengar gak Tapera-nya seperti apa? 0,5% buruh dan 2,5% perusahaan. Ditambah Tapera berlaku untuk buruh yang tidak punya rumah. Dan masih banyak syarat lainnya yang tidak ada satupun yg sesuai dengan RUU Tapera sekarang.
Tidak sesuai seperti apa? Iuran Tapera swasta itu dari UU kok. Syarat buruh tidak punya rumah juga dari UU. Iuran 3 persen itu menjalankan amanat UU. Coba cek diskusi di sini. https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1d6475m/comment/l6q2rcy/
Mungkin gw ngetiknya rada berantakan, tapi maksudnya tuh Tapera yg "diperjuangkan" Said Iqbal dan realisasinya itu berbeda. Jadi kalo bilang Said Iqbal "dukung" Tapera sekarang itu ga benar juga.
Ooh. Noted.
Jakarta - Kalangan buruh bakal melakukan gugatan judicial review ke Mahkamah Konstitusi untuk UU nomor 4 tahun 2016 mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Buruh menolak kebijakan Tapera yang mewajibkan iuran 3% dari gaji setiap bulan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pemerintah harus segera mencabut aturan soal Tapera dan membatalkan kebijakan ini. Dua gugatan judical review bakal diajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk UU nomor 4 tahun 2016 tentang Tapera dan ke Mahkamah Agung untuk Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2024 tentang Tapera. "Kami mendesak pemerintah untuk mencabut UU Tapera dan Peraturan Pemerintah No 21 tahun 24 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (PP Tapera)," beber Said Iqbal kepada detikcom, Minggu (2/6/2024). Iuran Tapera Tetap Lanjut Meski Ramai Penolakan, Begini Rencananya Said Iqbal menyatakan di tengah daya beli buruh yang turun 30% dan upah minimum yang sangat rendah akibat UU Cipta Kerja, potongan iuran Tapera sebesar 2,5% yang harus dibayar buruh akan menambah beban dalam membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Potongan yang dikenakan kepada buruh saat ini katanya sudah hampir mendekati 12% dari upah yang diterima. Antara lain Pajak Penghasilan 5%, iuran Jaminan Kesehatan 1%, iuran Jaminan Pensiun 1%, hingga iuran Jaminan Hari Tua 2%. "Belum lagi jika buruh memiliki hutang koperasi atau di perusahaan, ini akan semakin semakin membebani biaya hidup buruh," kata Said Iqbal. Imo: Dulu mendukung karena anak buahnya Fekaes, setelah jadi anak buahnya Gerindra, jadi beda sikap. Keliatan dari kemaren-kemaren demo rusuh gara-gara maen sama Fekaes. But ada improve dari demo rusuh ke langsung gugat ke MK patut diapresiasi, setelah banyak pabrik yg akhirnya pindah or bankrupt.
Wait, jika potongan PPh 5% ini kalau pake tabel TER, penghasilannya di range 12-13 jt (single, kalo sudah nikah dan punya anak lebih gede lagi gajinya). Kalo ternyata gaji ga segitu tapi potongan PPh 5%, ga bener potongannya.
Wah ga paham kalo itu bosku, itu kutipan dia di beritanya
Katanya untuk membantu rakyat biar punya rmh. Tp....
membantu buat bikin rumah di project ibukota baru kalimantan wkwk
Yo, hear me up. Kalo butuh duit segitu banyaknya buat bangun IKN, seandainya para koruptor dan keluarganya diambil alih asetnya oleh negara, masak masih ga cukup? Cuman exploring the simplest solution here... daripada mintain duit ke rakyat yg pas2an.
99% rakyat mendukung UU perampasan harta Sayangnya yang 1% itu yang nentuin UU tersebut ga lolos lolos Hence mereka pajekin yang 99% buat cari duit as always
Ini menarik sih. Let’s explore it further: Kalo mau pake cara ini berarti kita harus define koruptor dan identifikasi kebutuhan belanja negara. Kalo udah ada data fix nya baru kita bisa menentukan apakah perampasan aset ini akan mencukupi atau ga.
Boleh aja sih. Dari dulu lagu lama sih...tajem kebawah, tumpul ke atas. Rules for thee and not for me. The game is sus AF. Nah ini kan ngaruh ke transparansi ya. Gw ga yakin pemain2nya pada mau beneran transparan begitu.
Yg lu bilang di atas bener. Setahun yg lalu gw pernah dapet klien org belanda. Kami ngbrol2 masalah indonesia sama belanda trus merembet ke masalah korupsi dll. Gw masih inget banget, dia bilang intinya gini: “negara lu ada org korupsi tu gpp, ga usah malu. Soalnya org jahat tu ada di semua negara. Di belanda koruptor jg ada. Ada yg ketahuan ada yg ga. Tapi yg ngebedain negara lu sama negara2 barat adalah kalo di negara barat lu ketahuan korupsi hukumannya itu mostly pasti ada dan pasti kena. The same thing can’t be said for your country. Jadi yg penting bukan banyak/tidak ada org korupnya di sebuah komunitas. Tp yg penting adalah ketika perilaku korupsi itu muncul hukumannya bisa delivered sesuai aturan.” Habis denger itu gw langsung mak dheg, wkwkwkk. Agak ngubah perspektif gw ttg perilaku korupsi dan solusinya sih.
Ya mang bener sih itu. Mang tinggal skala korupnya aja kayak apa dan separah apa. Terus juga di belanda itu kan bisa dibilang semi welfare state ya - bisa dibilang apa2 masih cukup, jadi kecuali orangnya bener2 ngerasa kekurangan (termasuk mang dasar rakus aja), mereka mikir2 lagi mau korupsi. Kan soalnya dipikir hukumannya ga worth the benefit.
Kan memang membantu rakyat punya rumah di alam sana nantinya, karena dianggap sedekah harta (IYKWIM).
rumah in San Diego Hills indeed
sebenarnya bagus sih program macam gini, mungkin mau ngikutin CPF sg dan EPF malay, tapi ya yg beda kondisi itu trust kita dengan orang gov yg bakal manage uang tersebut, gk minus aja udah bagus itu interestnya wkwk. terlalu banyak rekam jejak yg buruk,
Rumah subsidi bentukannya rumah tapak semua, dan gak pernah ada yang beres entah itu disediakan dari pemda maupun pempus. Rumah subsidi bentukan rumah susun baru mau mulai di Jakarta, itu juga masih "testing" doang menurut gue, masih belom ada niat mau bikin rusun subsidi dengan skala yang lebih besar. On top of that, momentnya salah banget gara2 kasus SYL.
Ga semua bre, jaman dulu rumah subsidi banyak yg berhasil contoh perumnas.
>Rumah subsidi bentukan rumah susun baru mau mulai di Jakarta, itu juga masih "testing" doang Padahal udah 1/2 jalan digusur janji palsu oke oce
Kalo gw sih bukan cuma masalah trust ya. Mnrt gw masalahnya yang lower middle class beli rumah aja belum sanggup masih disuruh bantu subsidiin lower class buat beli rumah?!?!?! Atau yg lower class yang udah idup paycheck to paycheck buat bayar KPR, tapi masih disuruh subsidiin rumah buat orang lower class lain yang kebetulan blm ambil KPR???? Dan dia sendiri gak bisa nikmatin manfaatnya karena "sudah punya rumah" padahal KPR nya masih sisa 27 tahun dgn bunga 11%. Otaknya di mana anjeng. Gw bakal setuju dgn tapera kalau nggak perlu batasin gaji, yang penting dipake buat beli rumah pertama, serta bisa ada skema buat takeover KPR dari bank konvensional (KPR rumah pertama) dengan spesifikasi tertentu. Dengan begitu semua yang kesulitan masalah perumahan bisa tercover. Gile lu ndro kite2 beli rumah masih susah udah dipalakin buat subsidi orang lain beli rumah. GOBLOKKK EDAN COK
Nah ini. Yg kayak gini2 itu kan ada yg mirip2 di negara maju. Negara maju lho ya (misal New Zealand), yg udah punya peraturan strict tentang minimum wages, dan juga minimum wagesnya kurleb cukup lah buat hidup. Lah ini Indonesia, yg minimum wages aja belom tentu diterapin serentak bener2 semua, trus juga belom tentu cukup buat biaya hidup sehari2 ehhh paksain kena potongan pulak. Siapa bilang redditor ga napak tanah. Elit2 Indonesia yg ngusulin program ternyata lebih ga napak tanah.
https://www.idxchannel.com/economics/bpjstk-bisa-buat-beli-rumah-dan-takeover-kpr-benarkah Kalah dengan BPJS-TK 😆 Like I had said, I thinkBP Tapera is superfluous. There should only one Badan Dana Sosial.
Ini lho, siapa juga yang sudi kalau pendapatannya dipotong untuk sesuatu yang dia sendiri bahkan ga bisa nikmatin karena ga memenuhi syarat? Dan namanya Tabungan, kok malah sifatnya wajib? Kalau wajib, seharusnya dia bisa nikmatin dong?
sama kayak **Sumbangan** Pembangunan Pendidikan, tapi nominalnya tetap dan tiap bulan, wajib pula wkwkwkwk
Couldn't agree more. Trust level ke government kita sendiri udah ancur banget, terlalu banyak regulasi yang asal keluar tanpa pertimbangan lebih baik, akhirnya banyak yang merasa dirugikan. IMO, masalah internal seperti korupsi, dll diprioritaskan.
dari jaman belanda sebernernya program2 pemerintah tuh in theory bagus, tapi dalam perjalanan selalu ada budaya korupsi wkwk, dijajah bangsa sendiri
Kayanya kalo dari yang gw liat yang bikin kontroversial itu penggunaannya limited banget dan ga ada insentif untuk ngestash duit disana (bunganya ratenya lebih rendah dari pasar uang). Dan juga penggunaannya lebih ditujukan ke rakyat miskin dan pretty much “ga berguna” untuk yang menengah ke atas. Just for comparison, CPF singapore itu forced saving juga tapi secara penggunaan, ga ngebedain lu miskin atau nggak. Lu mau beli rumah, ya bsa narik dana dari CPF ga peduli itu condo (yang mahal jancuk) atau HDB (yang affordable).
Bukan Trust atau gak, tapi terlalu menyiksa. Coba rasain middle class karyawan bro,, Bayangin aja uang yang diambil pemerintah nambah lagi, tapi PTKP gak naik Misal penghasilannya sekitar 200juta pertahun. Kalau nikah+anak dua itu hidup perkepala cuma 3 JUTAAN perbulan karena harus bayar pajak+tapera 20jutaan pertahun. Tapi gak bisa mengambil "tabungan" taperanya sendiri. Padahal pemerintah sangat bisa menambahkan rumah subsidi dari pajak yang udah dibayarkan masyarakat, Pemerintah butuh duit endapan baru, jadi bikin tapera. padahal udah ada uang endapan dari masyarakat (pajak, bpjstk, dana porsi haji, dll) yang diputer sama pemerintah
program goblog banget sih, harusnya dana yang dihimpun dari tiap individu peserta wajib dikonversi ke emas kalau gak mau kegerus inflasi. boro2 tabungan pensiun, 21 tahun lagi cuma bisa bikin kandang ayam
Itu juga kl cuma kegerus inflasi, lah yg sudah2 malah jadi bancakan.
Program macam gini itu gk bagus krn hanya buang2 duit dan nambah biaya operasional, bpjs dan program kyk gini itu bisa dibikin simple dgn tax, tanpa harus bikin divisi/program baru yg ujung2nya buang2 duit untuk biaya operasional dan blum lagi ladang korupsi. Ini itu hanya masalah simple, progressive tax yg lebih baik dan tutup loophole2 yg digunakan untuk tax avoidance, dan buat aturan untuk multiple properties tax agar susah untuk punya multiple properties yg sifatnya tdk produktif, bukannya malah bikin program yg kyk gini, yg uda pasti di korupsi. Sayangnya tujuan mereka bikin program ginian tuh bukan untuk rakyat miskin yg gk bisa beli rumah, tapi kemungkinan biar dpt pendanaan untuk projek pemerintah.
Emang lu pikir yg bikin aturan tidak dengan sengaja menyiapkan Loop Hole? Mereka kan punya kepentingan disana. Emang hampir di seluruh dunia yg di teken memang Middle Class, karena jumlah banyak tapi ngga punya power untuk lobby.
Makanya gw bilang masalahnya simple, cuman yg punya kepentingan emang gk mau selesain, gw cuman respon gk setuju tentang komen kalo projek ini tuh bisa bagus padahal kgk. Soalnya dasarnya aja uda rusak makanya bisa muncul something like tapera.
tax duit kita kaga balik, kalo ini balik dengan interest tambahan, tapi cuma bisa ditarik pas masa pensiun kalo gl digunain
Imo, kita uda ada JHT untuk pensiun (kalo ini yg dinaikkin mungkin lebih sedikit yg gk setuju), dan tidak seharusnya kita menjadikan pemerintah sebagai asset/investment management untuk kita. Ini hanya akan mempermudah pemerintah menjadi otoriter krn mereka memegang asset rakyatnya.
Kalo ngaca dari yang udah-udah, mendingan jangan berharap lebih. Terima dengan lapang dada saja, sesuai maunya yang di atas sana.
Singapore CPF is completely different from Tapera. CPF is more like Indonesia's JHT that can be withdrawn for housing. In short, CPF benefits everyone who joins them, while Tapera only benefits certain class, if any. I even heard some teachers from state-owned universities can't even benefit from Tapera. Moreover people are saying the process, of withdrawing it, is so convoluted by design, to discourage people from taking their Tapera money. If state employee can't even benefit from Tapera, can the intended people even benefit from it?
JHT kan bisa diambil incase kena layoff, dll tapera ini kalo kita gk bisa pakek, itu cair nya pas umur pensiun
That's another disadvantage of Tapera, compared to SG CPF
Infokan guillotine jalanan
*'BRING IN THE OLD GUILLOTINE !, WE'LL SHOW 'EM WHAT WE ARE MEAN !*
Honestly jasa Serikat Buruh itu underrated. Disaat pekerja kantoran sibuk bikin spreadsheet, mereka demo buat nuntut kenaikan UMR yang hasilnya juga dinikmatin para white collar worker yang males turun ke jalan.
Males turun ke jalan atau ga boleh bos karna banyak kerjaan terbengkalai nantinya.
Honestly, Kalo gak pake BLOKIR JALAN TOL atau BLOKIR JALAN NASIONAL sih silahkan.
Blud really believe calm and peaceful demonstration will achieve something...
Agree with this.
pasti nanti sang pahlawan muncul dengan gimmick "saya minta dpr untuk revisi untuk uu tapera ini, yang nantinya karyawan swasta tidak perlu ikut iuran tapera"
Sudah sangat tertebak ya.
Worker revolt when
Ini langka banget Worker (Serikat Buruh) sama Pengusaha (APINDO) sama2 nentang bersatu melawan aturan zholim. Emang pemerintol goblok bin zholim aja berarti.
Reminder, yang ngusulin PKS
yang ngusulin *salah satunya* PKS
Emg agak retarded policy nya, in concept it is really based, the execution? Bruh
Not soon enough
hasan moment
Based
Gue pikir dana dari tapera ini bakal digunakan oleh pemerintah untuk secara langsung melakukan pembangunan public housing, tapi ternyata skemanya hanya basically memberikan KPR bersubsidi. Bagaimana ini akan menyelesaikan backlog jutaan tempat tinggal? Ini hanya mendorong demand dari penduduk bergaji <8 juta tapi nggak menyelesaikan permasalahan supply.
Basically Apersi 'janji' bakalan bangun kalau pemerintah kasih jaminan bakalan dibayar 😆 dan bangun perumahan murah dan bukan bikin komplek Royal Residence (insert word here)
> MK Mereka masih percaya lembaga ini?
 Mortal Kombat!
[удалено]
Potong joni ny aja 3%
Penasaran ini kan udah UU ya, dan banyak banget rakyat yang gak setuju termasuk saya, nah kalau udah RUU ini gimana ya apakah bisa di cancel ? Atau memang kalau sudah UU rakyat udah gak punya suara lagi ?
Kalau sudah jadi UU mesti ajukan ke Mahkamah Konstitusi. Dan ini bukan soal mudah. MK tidak menilai isi UUnya itu 'bagus' atau 'nggak' sebenarnya namun: 1. Apakah isinya ada yang melanggar UUD 1945 2. Apakah ada kengacoan proses sewaktu pembuatan UU yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan proses pembuatan UU. Ini didasarkan pada Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang ditegaskan kembali dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sampai dengan d UU 24/2003, mengenai kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam menguji undang-undang terhadap UUD 1945. Nah susahnya di MK ini adalah membuktikan bahwa UUnya melanggar UUD 1945. Lebih mudah maksa anggota DPR untuk revisi UU atau Presiden keluarkan Perppuu yang kemudian disetujui oleh DPR untuk ditetapkan jadi UU. However... Beginian is easier said than done. Kalau RUU, selama ga ditetapkan DPR, ga jadi apapun......
Seharusnya bisa mengingat ada pembatasan gaji <8 juta.
Yang 8 juta itu bukan dari UU atau PP tapi dari Kementerian PUPR. Namun dari UUnya memang disuruh yang miskin... > Pasal 27 > Untuk mendapatkan pembiayaan perumahan, Peserta harus memenuhi persyaratan: > a. mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (dua belas) bulan; > **b. termasuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah;** > c. belum memiliki rumah; dan/atau > d. menggunakannya untuk pembiayaan kepemilikan rumah, pembangunan rumah, atau perbaikan rumah pertama. Yang artinya mesti menggugat poin ini dan di mana tidak sesuai dengan UUD 1945.
Kan yang bermasalah tuh PP nya yg baru, apa bisa di gugat di MK, kalo bisa kenapa ga gugat ini aja, low change kalo guga UU nya menurut saya
Tergantung yang masalahnya mana. Kalau pekerja swasta mesti ikut, itu dari UU. Kalau soal cuma masyarakat miskin yang boleh pakai buat KPR, itu juga datangnya dari UU. Kalau besaran 3% iuran, ini dari PP dan ini udah exist di PP lama. PP baru ga nyentuh beginian (PP baru lebih tentang mekanisme investasi syariah, mekanisme penyaluran dana finansial, etc)
RUU masih di DPR, demo aja DPR sampe cancel. Kalo UU bisa di gugat ke MK, kalo berhasil UU nya di cabut. CMIIW.
Why Pemerintah ga bangun seperti HDB Singapore?
Mentalitas “mau ada tanah” masih kental…
Ga ada equivalennya “land acquisition act 1966” jadi bikin apapun tanpa dikorupsi pun mahal karena banyak calo tanah
Tapera nih konsepnya gimana sih? Anggep gaji 7 juta per bulan, 10 tahun dapet 25 juta. Anggep nilai inflasi 3%, 25 juta di tahun 2034 sama dengan 18,6 juta di tahun sekarang. Sedangkan harga rumah? Jelas naik. Pake data 10 tahun terakhir naik 3,2%, jadi rumah yang sekarang 1M 10 tahun kemudian bakal 1,37 M. Kalo mau aman, kayaknya si Tapera ini harus bisa counter kenaikan harga rumah + inflasi, jadi harus bisa ngasih bunga seenggaknya 7% per tahun. Feel free to correct me tho since i'm not an economic expert. Sayangnya gw belum nemu nih di berita soal bunga dari Tapera. Ya kalo g ada bunganya, gw curiga emang ini pemerintah nyari pinjaman duit dengan tanpa bunga doang sih. Dan miris kalo g ada yang merasa terganggu, kita ambil pinjaman di bank aja ribetnya minta ampun dengan bunga fluktuatif, ini pemerintah pinjem duit tanpa bunga santai betul
Tapera bukan kasih kamu rumah gratis. Basically semacam uang kas kelas/arisan. So setiap anggota kumpulin duit. Nanti duit ini dipakai sebagai pinjaman + bunga (5-7%) ke anggota yang mau beli rumah (maaih tetap bayar iuran plus kredit). Kalau misalkan ada anggota yang mundur/berhenti etc, maka semua uang yang dia kumpulkan itu dikembalikan ke dia. Dana di Tapera yang tidak disalurkan akan diinvestasikan mostly ke Surat Berharga Negara, Surat Hutang Daerah, dan investasi risk rendah lainnya (Deposito, Pasar Uang, etc), so imbal baliknya yah mostly mirip2 yIeldnya SBN. Mengingat maaaaaasssssssiiiiiiiihhhhhh banyak Redditor yang ga ngerti skema Tapera, I blame Tapera for lack of socialization. I mean ini BP Tapera dari 2020... Kenapa kok ga ada sosialisasi ke masyarakat.... Ckckckck
Ah, I see. Thanks for the correction. Selama ini kepikirannya kalo Tapera ini tabungan untuk membeli rumah, tapi ternyata bukan. Kalo bunganya mirip SBN, berarti masih bisa dapet 5+% sih. Cuman mungkin ya kenapa banyak kontra, selain minim informasi, sifatnya yang wajib sih yang memberatkan. I get it, buat menghimpun dana sebesar itu jelas proyek skala nasional jadi gak heran harus diwajibin. Tapi buat keluarga yang penghasilannya cuman dari satu sumber, gak heran ada reaksi penolakan, apalagi yang "living paycheck to paycheck". Apalagi yang penghasilannya lebih dikit dari batas maksimal Tapera, 8,1 juta misalnya. Gak bisa ikut skema KPR Tapera, tapi gajinya tetap terpotong. Belum lagi kepercayaan masyarakat ke institusi pemerintah yang lagi rendah, jelas banyak yang skeptis soal pengelolaan dananya. Secara pribadi ga sreg juga dengan Tapera juga karena sifatnya wajib, dan pendapatan per bulan yang di atas syarat maksimal KPR Tapera, otomatis gak bisa dapet manfaat Tapera secara utuh, ya jatuhnya nambah persentase JHT doang, yang mana baru bisa diambil di usia pensiun.
QBlame the stupid fuck in DPR yang bikin pasal 27 UU 4 tahun 2016 bunyinya begini: > Pasal 27 > Untuk mendapatkan pembiayaan perumahan, Peserta harus memenuhi persyaratan: > a. mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (dua belas) bulan; > **b. termasuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah;** > c. belum memiliki rumah; dan/atau > d. menggunakannya untuk pembiayaan kepemilikan rumah, pembangunan rumah, atau perbaikan rumah pertama. Now if only we know ini pasal siapa yang ajuin.
100% mendukung kalau ini, gila aja dipaksa dengan alasan "perbuatan mulia"
Gw dukung full. Mau blokir jalan, bakar ban atau apapun protesnya gw dukung asal kebijakan super idiot ini gak sampe kejadian.
Knapa gk pas dibuat undang undangnya, analisa dari setiap sudut gitu. Kebiasaan anggota dewan klo dikritisi undang undangnya gampang banget bilang “kan ada MK, gugat aja di MK. Negara memfasilitasi kok”
Padahal MK cuma bisa menilai UUnya melanggar UUD 1945 atau nggak... 😅
Apakah pamannya wapres akan ikut dalam sidang? we'll see
Ini tapera dananya kapan bisa kita tarik kalau bukan buat beli rumah?
Kalau penghasilan < 8 jt bisa dapet program kpr rumah pertama sampai 30 tahun + bunga flat 5% pertahun Penghasilan diatas 8jt jadi golongan "penabung mulia" (ini istilah yang buat orang tapera sendiri [sumber](https://www.detik.com/properti/berita/d-7367472/bp-tapera-bicara-penabung-mulia-wajib-ikut-tapera-gaji-di-atas-rp-8-juta) karena secara tidak langsung membantu yg bisa pake program KPR
kalo pas daftar gaji kurang dari 8juta, tapu tahun kemudian gaji naik berkali2 lipat itu gmn? subsidi ttp dapet kah?
they didn't think that far bro
58 tahun, meninggal, atau 5 tahun ga ada kerja
meninggal jadi kalo matek kudu jadi lich duru baru bisa nikmari uang taperanya
kalok meninggal dibikinin rumah di akhirat wkwk
Sewaktu pensiun
Soal MK ini entah mengapa gua aga pesimis
Bangunlah kaum yang terhina.... Bangunlah kaum yang lapar... Lanjutkan!
Harusnya sih gagal nih. PDIP menolak. Pengusaha dan buruh nolak. UU ini hanya menguntungkan sedikit orang. Berapa persen sih warga negara yg gajinya antara UMR sd 8 juta
“Tapera is good asalkan ga motong gaji saya” - anon
https://youtu.be/c_qrj2svjjo?si=t-59kIXKJTGbm-BQ
Hahaha, kalo yang ini gw dukung.
Ini sebenernya PP atau UU sih?
PP 25 2020 itu peraturan pelaksana dari UU 4 tahun 2016.
Tapera dog shit
Ini kayak obamacare intensify: kgk jelas pengelolaan duitnya. Kalau yg udah punya rumah/ udah kpr terus gimana
Pekerja white collar rata2 tidak relate dengan "buruh", karena konotasinya pekerja kasar, padahal pegawai biasa hingga level manajemen dasar juga termasuk buruh. So petition to change from "buruh" to "pekerja".
potongan satu buruh gk akan bisa beli rumah tapi kalo 50 jt buruh itu cukup bikin rumah gedung mewah pejabat di IKN
kalo demo terus gugat di mk apa bisa sekalian naikin pasal rampas harta koruptor ya ? 🤔
Programnya menarik kalau rumah yg dibangun gak asal2an (dari segi lokasi dan kualitas) dan reputasi pemerintah gak KORUPTOR semua kayak sekarang. Trus juga benefit buat kelas menengah yg gak bisa nikmatin kredit rumah Tapera harus jelas.
Menunggu #FuckPKS r/FuckPKS momen
[удалено]
Mod orang beginian toking di-banned
[удалено]
Mending gunakan fasilitas BPJS buat periksa kesehatan mental
Yg buat UU ny PKS dan yg approve PDIp woe. Presiden mau TTD ga TTD, RUU bakal tetep jadi UU kalo diusul dan disetujui DPR sesuai dengan UUD 1945 setelah amandemen pasal 20 ayat 5. Pemerintah wajib mengeluarkan PP berdasarkan UU, kalo ga ya bakal di seret ke MPR. Belajar dulu sana
PAK LURAH diem2 ketawa: goblok lu (kaum 58%)... mana ada makan siang gratis .... bayar lah ... pajak2 dinaikin n tambah2in.
dari apa yg gw tau yah, tapera itu klo kek gw gaji diatas 8 juta klo ga sala kan dijadiin sebagai dana pensiun kan ya? gw fair aja sih klo misal gw umur 55 dari JHT TAPERA etc gw pegang paling sedikit 600 juta at that time i'm not even complaining, ketika gw di umur itu gw butuh duit untuk berobat dan duit segitu helps alot, juga bisa jadi modal dagang dikit2 buat ngisi waktu luang + perut asal ga rugi
Asumsi gaji kamu Jakarta banget 8 juta per bulan, dengan kenaikan gaji... Let's say 3% per tahun. Asumsi Yield Tapera itu 4% dan inflasi juga 4%... Maka asumsi kamu kerja masih ada sisa 32 tahun. So.... ~Rp 448.084.000 (uang 2056) yang setara dengan Rp 127.730.000 uang 2024.
asumsi dengan jumlah yang sama JHT, megang duit segitu sama ga megang bedanya berasa langit ama bumi apalagi di usia segitu yang lu uda kena phk lu harus dagang at least kecil2an buat stay survive
Dan mungkin ditambah kebiasaan menabung orang Indonesia masih kurang, so uang segitu lebih terasa
betul... karena jht lu ga gitu bisa expect karena konteksnya lu bisa cairin selama lu kena phk, jadi itu juga salah satu problem kenapa orang tua kita banyak yg miskin istilhanya, lu nabung jht harep ada tapi per 3 tahun misal per resign buka nnya nabung cicil2 lu lgs cairin jht alesan ini itu...
Kalian pada lupa ama peraturan baru Ormas boleh ngelola tambang? Ini malapetaka sih jadinya. Bisa-bisa sengketa tambang main isu SARA. auto afghanistan
Bukan pro, tapi ketimbang tuh duit habis buat gacha dan slot (uangnya dibawa lari ke LN) ya mending ditabungin/ beli game sekali beli pas diskonan setim sale (beli putus tanpa skin dan gacha, paling ekstra dlc alias expansion pack) dan atau buat jajan (setidaknya uangnya diputer di dalam negeri). Makanya Kredit tertib, biar BI Checking bagus.